Jumat, 05 Desember 2008

Idul Qurban

Alhamdulillah Allah mempertemukanku lagi dengan hari raya Idul Adha. Kali ini, seperti tahun yang lalu lebaran qurban dijalani di Bandung.
Tapi yang agak berbeda dengan tahun lalu adalah bertambahnya anggota keluarga. Ku kira ini juga sebuah pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran. Bagaimana semua pengorbanan itu tidak hanya menjadi sebuah kesia-siaan belaka?Tentu inilah yang menjadi bahan kajian di antara sisa-sisa waktuku di dunia.
Seperti yang terjadi lebaran kali ini, musibah tak henti-hentinya datang bertubi-tubi. Banjir, lagi-lagi Bandung selatan dilanda banjir. Begitu pula di beberapa kota yang lain.
Sementara itu, banjir juga terjadi di Jawa Timur. Akan tetapi, bukan banjir air. Banjir opini sekait dengan protes pasangan Kaji yang menilai pilkada Jatim tidak adil. Pasangan ini meminta dilakukan pilkada ulang. Bayangkan berapa milyar dana yang harus dikeluarkan untuk membiayai pilkada ulang. Bagaimana jika dana itu digunakan untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang ditimpa musibah. Saya kira inilah wujud pengorbanan yang paling mulia, ketika mampu mengesampingkan kepentingan pribadi dan golongan untuk menolong orang-orang yang sedang dalam musibah. Barangkali di sinilah idul Qurban harus dimaknai sebagai perwujudan ketaatan kita kepada Allah SWT.
Wallahualam bishowab

Tidak ada komentar: